tadi dikatakan beberapa obat memiliki kelarutan yang rendah. Sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kelarutan obat agar mencapai efek terapeutik. Pertanyaannya bagaimana pengaruh obat yang mempunyai kelarutan yang rendah pada proses absorpsi? dan bagaimana upaya untuk meningkatkan kelarutan obat tersebut agar mencapai efek terapeutik?
Baik terimakasih atas pertanyaannya. Obat yang mempunyai kelarutan kecil akan memperlambat laju disolusi obat dan membatasi proses absorpsi gastrointestinal obat karena kecepatan laju disolusi merupakan tahap penentu pada proses absorpsi obat tersebut. Efek negative dari obat yang memiliki kelarutan yang rendah yaitu penyerapan buruk, efektivitas obat menjadi berkurang, dan dosis pemberiannya juga akan semakin tinggi.
Upaya untuk meningkatkan kelarutan obat agar mencapai efek terapeutik bisa dilakukan dengan cara berikut 1. Modifikasi secara fisika contohnya Pengecilan ukuran partikel, modifikasi bentuk kristal, penggunaan pembawa pada system disperse 2. Modifikasi secara kimia contohnya Perubahan pH, penggunaan buffer, pembentukan garam, kompleksasi dan derivatisasi 3. Metode pembentukan misel contohnya Proses superkritik pada larutan, penggunaan eksipien seperti surfaktan, kosolven, larutan penstabil.
Di dalam slide kelarutan dijelaskan banyak teknik yang telah dikembangkan untuk peningkatan kelarutan
obat meliputi modifikasi fisik, modifikasi kimia,
ataupun teknik lain.yang ingin saya tanyakan mengapa banyak teknik yang dikembangkan untuk peningkatan kelarutan obat dan bagaimana contoh modifikasi fisik dan kimia
Baik, Karena pengembangan kelarutan merupakan parameter penting bagi suatu obat dalam mencapai konsentrasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan respon farmakologi sehingga bisa mencapai hasil yang terbaik dengan efek samping yg rendah.
tadi dikatakan beberapa obat memiliki kelarutan yang rendah. Sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kelarutan obat agar mencapai efek terapeutik.
BalasHapusPertanyaannya bagaimana pengaruh obat yang mempunyai kelarutan yang rendah pada proses absorpsi? dan bagaimana upaya untuk meningkatkan kelarutan obat tersebut agar mencapai efek terapeutik?
Baik terimakasih atas pertanyaannya. Obat yang mempunyai kelarutan kecil akan memperlambat laju disolusi obat dan membatasi proses absorpsi gastrointestinal obat karena kecepatan laju disolusi merupakan tahap penentu pada proses absorpsi obat tersebut. Efek negative dari obat yang memiliki kelarutan yang rendah yaitu penyerapan buruk, efektivitas obat menjadi berkurang, dan dosis pemberiannya juga akan semakin tinggi.
HapusUpaya untuk meningkatkan kelarutan obat agar mencapai efek terapeutik bisa dilakukan dengan cara berikut
1. Modifikasi secara fisika contohnya Pengecilan ukuran partikel, modifikasi bentuk kristal, penggunaan pembawa pada system disperse
2. Modifikasi secara kimia contohnya Perubahan pH, penggunaan buffer, pembentukan garam, kompleksasi dan derivatisasi
3. Metode pembentukan misel contohnya Proses superkritik pada larutan, penggunaan eksipien seperti surfaktan, kosolven, larutan penstabil.
Di dalam slide kelarutan dijelaskan banyak teknik yang telah dikembangkan untuk peningkatan kelarutan obat meliputi modifikasi fisik, modifikasi kimia, ataupun teknik lain.yang ingin saya tanyakan mengapa banyak teknik yang dikembangkan untuk peningkatan kelarutan obat dan bagaimana contoh modifikasi fisik dan kimia
BalasHapusBaik, Karena pengembangan kelarutan merupakan parameter penting bagi suatu obat dalam mencapai konsentrasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan respon farmakologi sehingga bisa mencapai hasil yang terbaik dengan efek samping yg rendah.
Hapus